Sabtu, 14 Mei 2016

Apa yang ditakutkan oleh remaja untuk menikah

Apa yang ditakutkan oleh remaja untuk menikah? Jika jawabannya, takut tidak bisa memberi nafkah, maka yakinlah bahwa Allah SWT – sesuai dengan janjinya – akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Jika jawabannya karirnya akan terganggu, justru banyak orang setelah menikah karirnya semakin melejit. Jika jawabannya takut tidak bahagia, justru Allah menjadikan pernikahan sebagai sumber kebahagian, cinta, dan kasih sayang.

Lagi pula, mengapa harus takut menikah? Bukankah Allah telah berjanji akan membantu hamba-Nya yang berniat menyempurnakan agamanya. Allah berfirman, “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki, dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan mencukupkannya dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui,” (QS an-Nuur: 32).

Ibnu Abbas menjelaskan bahwa ayat ini merupakan janji Allah kepada orang yang menikah. Mereka akan dicukupkan rezekinya setelah ia menikah walaupun sebelumnya miskin. Diriwayatkan dari al-Laits, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ada tiga golongan orang yang menjadi keharusan Allah untuk membantu mereka; orang yang menikah untuk memelihara kesucian diri, budak yang hendak membayar kemerdekaan dirinya, dan orang-orang yang berperang di jalan Allah,” (HR Ahmad, Turmudzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Subhanallah! Betapa mulia orang yang ingin menikah. Mereka disejajarkan Rasulullah saw dengan mujahid fi sabilillah yang dijanjikan akan mendapat pertolongan-Nya. Lalu, tunggu apa lagi? Menikah, yuk!

Buku ini hadir untuk memberikan solusi atas berbagai masalah muda-mudi ketika akan memasuki gerbang pernikahan. Semua pembahasannya dikupas dengan lugas dan dengan bahasa yang sangat sederhana dan familiar, sehingga buku ini enak dibaca. Semoga bermanfaat!